Time

Minggu, 19 Maret 2023

Urban Farming

Assalamualaikum 
Halo Sahabat Agri
Beberapa penerapan urban farming dapat anda lihat pada link YouTube berikut :





Kamis, 16 Desember 2021

Budidaya dan Kandungan Ubi Jalar

Penyiapan lahan untuk tanaman ubi jalar dilakukan dengan pengolahan tanah, kemudian dibuat guludan dengan ukuran lebar 40 – 60 cm, tinggi 30 -40 cm dan jarak antar puncak guludan 80 cm atau 100 cm. Jika kondisi tanah bear (berlempung) perlu ditambah bahan organik sebanyak 10 ton/ha.

Varietas/Benih/Setek Ubi jalar yang digunakan sebaiknya dipilih yang berasal dari varietas unggul dengan tingkat produktivitas tinggi dan agak tahan terhadap hama boleng dan penyakit kudis. Setek yang digunakan hendaknya berupa setek pucuk yang berkualitas, diambil dari tanaman yang sehat, normal dan telah berumur 2 bulan atau lebih. Potonglah setek pucuk sepanjang 20 – 25 cm dengan menggunakan pisau tajam, lalu buang sebagian daunnya untuk mengurangi penguapan. Apabila waktu penanaman tidak selesai dalam hari yang sama, ikat setiap 100 setek lalu simpan dengan cara menghamparkannya ditempat teduh selama 1 – 3 hari.

Waktu pnanaman ubi jalar sebaiknya adalah setelah pertanaman padi, yaitu pada akhir musim hujan hingga pertengahan musim kemarau. Setek pucuk ditanam secara tegak atu miring dengan 2 – 3 ruas terbenam ke dalam tanah. Jarak tanam dalam baris 20 – 30 cm dengan populasi tanaman 33.000 – 50.000 tanaman/ha.  Ubi jalar dapat juga ditanam dengan tanaman lain (tumpangsari), namun tingkat naungan tidak boleh lebih dai 30%. Penyuluman dilakukan pada setek yang mati saat umur 7 – 10 hari sesudah tanam.

Pemupukan pada ubi jalar dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada umur 1 minggu  sesudah tanam dan pada saat tanaman berumur 1,5 bulan. Saat pembuatan guludan diberikan pupuk kandang, kemudian dosis pupuk buatan berupa Urea 100 – 200 kg, SP-36 100 kg dan KCl 100 kg/ha. Sepetiga Urea, seluruh SP-36 dan sepertiga KCl diberikan saat umur 7 hari ssudah tanam, sdangkan sisanya diberikan pada umur 1,5 bulan. Pupuk yang sudah diberikan sebaiknya ditutup dengan tanah.

Penyiangan gulma dilakukan sebelum pemupukan terakhir (sebelum umur 1,5 bl) dan paling lambat berbarengan dengan pemupukan. Untuk menekan biaya penyiangan gulma dan tenaga kerja membalik batang, penanaman di lahan sawah setelah padi dapat memanfaatkan jerami sebagai mulsa. Perbaikan guludan dan pembalikan batang dilakukan untuk mencegah munculnya akar dari ruas batang.

Pada musim kemarau, pertanaman ubi jalar perlu diairi setiap 2 – 3 minggu atau minimal 3 kali selama masa pertumbuhan. Pengairan yang cukup dapat menghindarkan tanaman dari serangan hama boleng.

Pengendalian hama utama ubi jalar yaitu hama boleng (Cylas formicarius), penggerek batang (Omphisa anastomasalis) dan nematoda (Meloidogyne sp) dapat dikendalikan secara terpadu dengan : a) Menanam varietas yang agak tahan; b) Menggunakan setek dari tanaman sehat; c) Mencelupkan setek dalam larutan insektisida ssuai dosis anjuran selama 2 – 3 menit; d) Pemberian karbofuran dalam larikan dan berjarak 5 – 7 cm dari barisan tanaman; e) Pengairan yang cukup; f) Pembumbunan; g) Penangkapan serangga dewasa jantan dengan feromon seks; h) Penyemprotan insktisida nabati dari ekstrak daun atau biji mimba dengan konsentrasi 4% ; i) panen tepat waktu dan j) rotasi tanaman.

Sedangkan pengendalian penyakit ubi jalar berupa kudis yang diseebabkan oleh cendawan Sphaceloma batatas atau Elsinoe batatas yaitu dngan : 

a) menanam varietas yang tahan kudis;
b) menggunakan setek yang bebas penyakit;
c) melakukan perbanyakan bibit dngan umbi dan pergiliran tanaman;
d) menanam klon ubi jalar campuran yang berdaya hasil tinggi ;
e) mengatur drainase pada musim hujan;
f) menggunakan mulsa jerami ;
g) sanitasi/membersihkan sisas-sisa tanaman dan
h) memangkas bagian tanaman yang sakit dan membakarnya.